Satuan
Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan
bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Tujuan
dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di
bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan
mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat,
bangsa dan negara.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan
dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani
dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan
sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan
kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan
keperluannya.
Anggota Saka Wanabakti adalah :
- Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
- Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka dan instruktur tetap
- Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.
Syarat menjadi Anggota Saka Wana Bakti :
- Membuat pernyataan tertulis secara sukarela untuk menjadi anggota Saka Wanabakti.
- Untuk calon anggota Gerakan Pramuka dan Pramuka Penegak serta
Pramuka Pandega, mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, pembina
Satuan dan Pembina Gugusdepan.
- Untuk Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugusdepannya dan telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka tingkat Dasar.
- Instruktur tetap memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan di bidang Saka Wanabakti.
- Pamong Saka dan Instruktur tetap, diangkat oleh Kwartir Cabang.
- Sehat jasmani dan rohani
- Sanggup mentaati semua peraturan yang berlaku.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
- Krida Tata Wana
- Krida Reksa Wana
- Krida Bina Wana
- Krida Guna Wana.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK :
1. SKK Perisalah Hutan
2. SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
3. SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK :
1. SKK Keragaman Hayati
2. SKK Konservasi Kawasan
3. SKK Perlindungan Hutan
4. SKK Konservasi Jenis Satwa
5. SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
6. SKK Pemanduan
7. SKK Penulusuran Gua
8. SKK Pendakian
9. SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
10. SKK Pengamatan Satwa
11. SKK Penangkaran Satwa
12. SKK Pengendalian Perburuan
13. SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
1. SKK Konservasi Tanah dan Air
2. SKK Perbenihan
3. SKK Pembibitan
4. Penanaman dan Pemeliharaan
5. SKK Perlebahan
6. SKK Budidaya Jamur
7. SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK :
1. SKK Pengenalan Jenis Pohon
2. SKK Pencacahan Pohon
3. SKK Pengukuran Kayu
4. SKK Kerajinan Hutan Kayu
5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
6. SKK Penyulingan Minyak Astiri.
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega :
- Memiliki rasa cinta dan tanggungjawab terhadap hutan dengan segala
isi dan kekayaan yang terkandung didalamnya, serta kesadaran untuk
memelihara dan melestarikannya.
- Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala
tantangan hidup dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan
kelestarian hidup.
- Memiliki disiplin dan tanggungjawab yang lebih mantap untuk memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
- Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Wanabakti secara
positif, berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya
sehingga berguna bagi pribadinya, masyarakat bangsa dan negara.
- Mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya
kepada Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.
|
0 komentar:
Posting Komentar